pelajaran dijalan
P E L A J A R A N D I J A L A N
"Guru terbaik untuk menyadarkan diri sendiri
ialah
turun langsung kejalan melihat keras sampai
lembutnya
kehidupan."
-ikhwanrhendysaputro-
Jalanan ialah
tempat belajar untuk lebih menghargai hidup juga bersyukur atas apa yang kita
miliki sekarang, melatih kepekaan terhadap sekitar sehingga timbulnya rasa
empati yang lebih tinggi, mengajarkan untuk menghargai waktu, alam dan
pastinya orang-orang sekitar, juga mengatur hawa nafsu dalam mengolah materi yang kita
miliki.
Dijalanan mata
kita bisa melihat bagaimana keras dan sulitnya kehidupan orang-orang yang
dibawah kita nasibnya, hanya untuk mencari sesuap nasi yang akan disantap bersama
keluarga kecilnya dirumah.
Diluar sana mempunyai cara yang unik untuk
menyadarkan masing-masing manusia, tidak mesti dengan kejadian yang menyayat
hati, bisa jadi lewat tawa canda melalui anak-anak dipinggir jalan yang
membawa suasananya sampai ke hati.
Coba bayangkan
betapa sulitnya mereka menjalani hidup setiap harinya, bayangkanlah betapa
susahnya mereka membeli suatu barang yang mereka inginkan, jangankan itu mereka
saja masih memikirkan hari ini bisa makan atau tidak? Esok atau lusa apakah mereka
masih bisa bertahan hidup? semua tidak ada yang tau.
Turunlah
kejalan beberapa kali saja pasti nanti ketagihan sambil mengeksplore ada apa
ditempat apa yang kita tuju, biarkanlah langkah kaki yang akan membawa kita kemanapun
itu. Pasti akan ada suatu kejadian yang memukul kita sehingga mata akan
terbuka, hati akan teriris bahkan air mata bisa bersandingan dengan peluh
diwajah kita.
Buatlah
sedikit senyum diwajah mereka orang-orang yang kita temui dijalanan, sedikit
mengeluarkan materi atau sekedar berbagi cerita, mereka pasti akan mengingat kita
asalkan baik perlakuan kita, tolonglah mereka selagi kita bisa walaupun sedikit
adanya.
Ingat, semua perlakuan kita baik buruknya pasti
akan dibalas sekarang, esok atau dimasa depan.
Ini adalah
pelajaran dan ilmu dari ayah yang kemana-mana lebih suka menyusuri suatu tempat dengan
berjalan kaki, memetik pelajaran apapun yang beliau lihat untuk mendidik anak-anaknya agar tumbuh dan hidup bukan menjadi
manusia yang manja, takut gagal juga tidak percaya diri.
sekian dari saya, Ikhwan Rhendy Saputro pamit undur diri.
Comments
Post a Comment